Tuesday, June 26, 2007

Refleksi lulusan STAN 2006

Kurang lebih sudah hampir satu tahun kita agkatan 2006 STAN, merasakan bebasnya kehidupan alias telah menjadi lulusan. Telah lulus bukan berarti tugas kita untuk belajar telah selesai. Masih banyak pelajaran dan hal yang perlu kita pelajari. Masa - masa bahagia dan bangga terasa dalam diri kita saat Yudisium diumumkan, kemudian saat kita diwisuda bersama Ibu Menteri Keuangan. Tapi tampaknya kita harus melupakan itu semua. Kita dihadapkan pada tugas besar kenegaraan, ceilee. Tugas sebagai bagian keluarga besar Departemen Keuangan sangat menuntut keseriusan dan keprofesionalan kita, karena strategisnya peran Depkeu dalam maju mundurnya negara kita

Beruntung kita masuk Departemen pada saat awal dimulainya perubahan (Reformasi Birokrasi). Ditjen Pajak, Bea dan Cukai, dan Perbendaharaan Negara sebagai tiga Direktorat utama telah melakukan perubahan mendasar pada stuktur organisasi maupun SDM nya. Pada Ditjen Pajak telah terbentuk KPP KPP Pratama yang akan lebih meminimalisir interaksi kolusi antara Fiskus dan Wajib Pajak. Kemudian di Bea dan Cukai dibuat KPU (Kantor Pelayanan Utama) untuk lebih mempercepat pelayanan di bidang kepabeanan. Di Perbendaharaan muncul KPPN Prima, yang diberi target percepatan pencairan anggaran satker.

Dalam waktu dekat semua jajaran Departemen Keuangan harus sudah melakukan perubahan. Kita berharap kita bisa menjadi model perubahan bagi Instansi Pemerintah lainnya yang masih belum terlihat denyut perubahannya. Tantangan kita sebagai lulusan STAN 2006 yang sekarang alkhamdulillah sudah diangkat menjadi CPNS, untuk dapat berkiprah dalam tubuh organisasi Depkeu. Saya yakin rencana reformasi ini sejalan dengan idealisme dan semangat kita. Kewajiban dari kita sebagai generasi muda untuk mengawal Reformasi Birokrasi di Departemen kita demi tercapainya kemakmuran masyarakat.

Satu hal yang harus kita jalani setelah kita lulus dan itu akan terasa berat sekali yaitu, ...kewajiban kita untuk menyanggupi dimanapun kita akan ditempatkan disemua wilayah Indonesia. Waduh - waduh bagaimana kalau ditempatin di pulau terpencil ya? Eh saya kira kantor - kantor kita nggak terpencil amat kok, buktinya internet aja telah online disemua kantor. Harapan teman - teman semua pasti pingin ditempatin di tempat yang nggak jauh dari Pulau Jawa, he he manusiawi sih.

Satu persatu Direktorat - direktorat mengeluarkan surat penempatan. Ada yang bahagia dan juga ada yang sedih. Takdir kehidupan telah diputuskan, kita harus terus menjalani kehidupan ini. Meskipun dalam bekerja ada yang kita rasakan hilang, tidak seperti masa - masa mahasiswa. Murai harus menjadi Elang, kita harus berpisah sendiri - sendiri. Tidak ada lagi kebersamaan seperti waktu masih kuliah dulu, hik hik. But with this we can see the world are large not enough just Jurangmangu, he he. Di awal - awal kita bekerja sekarang ini, mungkin ada diantara kita yang langsung merasa tidak betah atau bosen. Begitupun dengan aku seh, (tapi sekarang nggak lagi). Masak tiap hari rutinitas kita itu - itu aja, di depan komputer melulu, kita diberi tekanan kerjaan ini itu, kata - kata yang muncul bagi yang tidak menikmati pekerjaannya, walaupun saat terima gaji seneng sih.

Landasan keikhlasan dalam bekerja harus selalu kita munculkan. Banyak dari para ulama yang meninggalkan pesan bagi kita untuk ikhlas dan istiqomah. ”Jalani urip kanti ikhlas lan istiqomah mula kabeh bakal gampang”. Kenapa harus ikhlas? Dengan ikhlas kita berharap waktu kita yang 12 jam tiap hari atau lebih (bagi yang kena macet di jalan) itu mengandung nilai ibadah. Aduh sia – sia dong waktu kita di jalan dan kantor kalau tidak dilandasi rasa ikhlas. Tautkan selalu apa yang kau kerjakan didunia ini dengan hal – hal di akherat begitulah kira – kira pesan Syekh Ibnu Athoillah pengarang Al Hikam. Tentang keikhlasan masih banyak hal yang bisa kita eksplor, tapi pelaksanaannyalah yang akan sangat sulit kita lakukan. Karena hal ini membutuhkan penglihatan mata hati yang bijak. Sekian tunggu artikel selanjutnya

4 comments:

Fatah said...

Wahh anak STAN ya ? dah lulus blom.. ? Bapak ku Dosen disitu loh !

Anonymous said...

Makasih kunjungannya.. o mas heru dari STAN ya, salam

Sinopi said...

enaknya yg bisa skul di STAN... lulus langsung dapet kerja, ga perlu repot2 ngelamar sana-sini. PNS pula, Dep Keu pula...

ano said...

Kok ga dilanjutkan Posting nya?

anak STAN PBB dah coba masuk ke www.pbb-ano.blogspot.com ?