Sunday, February 17, 2013

Jurus Jitu Agar Peluang Usaha Sukses

Dikutip dari Liputan6.com, Jakarta : Jika Anda memiliki bisnis kecil-kecilan atau berencana membangun usaha, tentu diperlukan suatu strategi yang harus dilakukan agar usaha Anda sukses. Berikut adalah 5 tips penting agar usaha yang Anda miliki bisa terus berkembang seperti dikutip dari customer think, Rabu (23/1/2013):
1. Memiliki rencana bisnis
Gagal merencanakan sama saja dengan berencana untuk gagal. Tuliskan target utama perusahaan Anda pada tahun ini, konsumen yang menjadi target pemasaran Anda dan biaya untuk membuka usaha Anda serta biaya operasional bulanan dari bisnis yang Anda jalankan.
Anda perlu memahami dan mendapatkan gambaran sesungguhnya dari kegiatan operasional harian perusahaan Anda, Apakah Anda beroperasi dengan kerugian atau menghasilkan keuntungan dan apakah arus kas Anda positif.
Jika Anda tidak dapat mengembangkan dan menulis rencana bisnis, segera cari bantuan. Setelah Anda melakukan perencanaan yang matang maka Anda sudah berada di jalan yang benar untuk mencapai kesuksesan di 2013.
2. Promosi melalui media online
Dunia bisnis saat ini sangat tergantung pada internet. Semua yang pelanggan Anda butuhkan bisa didapatkan hanya dengan memencet mouse komputer. Sebagai pemilik bisnis, Anda tentu ingin memastikan perusahaan Anda memiliki pemasaran via media online yang kuat.
Buatlah website yang menarik untuk memenuhi kebutuhan target pasar Anda dan pastikan Anda memiliki strategi pemasaran via media sosial yang agresif. Mulai dengan menciptakan account Facebook untuk memperkenalkan perusahaan Anda sehingga pelanggan Anda bisa memantaunya dan menyebarkannya ke teman-teman dan kolega mereka.
Buatlah video presentasi Anda yang bisa diposting di YouTube, account Twitter dan Instagram juga wajib dimiliki. Anda bisa menyampaikan acara yang akan diadakan atau memperkenalkan produk baru yang Anda jual.
Anda dapat mengajak follower Anda untuk menggunakan produk Anda, berikan hadiah atau diskon untuk menarik minat mereka.
3. Terima Transaksi pembayaran dengan kartu kredit
Ukuran bisnis yang kecil kadang-kadang cenderung menghindari menerima pembayaran dengan kartu kredit. Namun kenyataannya adalah saat ini kartu kredit sudah menjadi alat pembayaran utama. Dengan menerima kartu kredit Anda tidak hanya akan dapat memuaskan pelanggan Anda tetapi membuka peluang bisnis kecil Anda untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan
4. Beriklan
Ide di balik iklan adalah untuk menciptakan merek yang kuat dan mudah dikenali. Memiliki merek yang dikenal sangatlah penting bagi usaha kecil. Jadi kembangkan strategi periklanan di surat kabar dan website.
Bila ada kesempatan untuk mendapatkan ruang promosi di depan umum, ambillah kesempatan itu. Desain kartu bisnis yang menarik disertai logo dan tagline perusahaan Anda yang dapat disebarkan ke orang-orang yang Anda temui. Periklanan yang efektif akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak pelanggan dan dengan cepat meningkatkan bisnis Anda.
5. Menyimpan catatan keuangan
Pastikan Anda memiliki sebuah sistem untuk melacak keuangan Anda. Dengan memiliki pencatatan keuangan yang benar maka Anda dapat menghemat banyak waktu dan energi.

Read More......

Thursday, January 31, 2013

Jalan Desa Yang Menjadi Produktif

Kondisi jalan yang pada awalnya mulus tanpa lubang akan semakin menurun kualitasnya seiring waktu. Tanpa pemeliharaan dan perbaikan rutin, jalan yang ada akan semakin rusak kondisinya, bahkan menjadi sulit untuk dilalui kendaraan. Keluhan mengenai kondisi jalan yang rusak selalu saja terdengar dari tiap wilayah. Jalan yang letaknya berada ruangan terbuka itu, walaupun tidak terlalu sering dilalui kendaraan tetap akan mengalami penurunan kualitas.

Kali ini yang menjadi sorotan utama penulis adalah mengenai jalan Desa. Sesuai dengan namanya berarti jalan ini adalah jalan yang berada dilingkungan administrasi pemerintahan Desa, jalan yang menghubungkan antar kampung dilingkungan Desa tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis pada beberapa wilayah, khususnya di pulau Jawa, kondisi jalan yang terdapat di Desa banyak yang dalam kondisi “memprihatinkan”. Ada yang dibiarkan rusak dan berlubang hingga bertahun-tahun, ada yang sejak awal dibangun belum pernah “tersentuh” aspal. 
Penulis merasa salut dan bangga pada beberapa Desa yang mampu membangun dan memperbaiki jalan dilingkungan Desa secara swadaya dan gotong-royong, terlepas dari mana mereka mengumpulkan biayanya. Apakah berasal dari sumbangan sukarela warga, sumbangan donatur ataupun dari pungutan “portal” layaknya jalan tol. Semangat dan keinginan mereka untuk membangun dan memperbaiki jalan mereka tersebut patut diacungi jempol. Dana pembangunan dan perbaikan jalan di Desa memang menjadi satu kendala tersendiri, namun bukan berarti tidak ada solusi lain selain dari “setia” menunggu anggaran untuk Desa tersebut diturunkan.

Penulis memiliki pemikiran dan ide untuk membuat suatu program ditingkat Desa, utamanya Desa yang “terabaikan” dari perhatian pemerintah daerah setempat. Program ini adalah program untuk menyediakan dana pembangunan dan perbaikan jalan Desa secara mandiri, yang memiliki beberapa manfaat lain selain dari sumber pemasukan dana. Mungkin saja sebelumnya sudah ada yang mengusulkan dan menjalankan program seperti ini, namun penulis belum pernah menyaksikannya secara langsung.

Program Dana Mandiri Untuk Jalan Desa ini adalah program pemanfaatan lahan-lahan kosong, terutama disepanjang kiri dan kanan bahu jalan atau lahan-lahan lainnya yang disediakan khusus oleh warga dan pemerintah Desa setempat. Program ini sebelumnya diawali langkah musyawarah yang kemudian  disepakati dan diketahui pemerintah beserta instansi terkait setempat, selanjutnya disosialisasikan ke masyarakat.
Lahan-lahan yang sudah disiapkan dan disepakati bersama selanjutnya ditanami dengan pohon-pohon yang memiliki nilai jual cukup tinggi dan tingkat pertumbuhannya relatif cepat. Jenis pohon tersebut misalnya pohon albasia/sengon dan jabon yang rata-rata usia panennya antara 5 hingga 7 tahun. Harga jual pohon tersebut adalah bervariasi pada setiap daerah. Program ini harus dijalankan secara berkesinambungan, dan dalam waktu 1 sampai 2 tahun setelah penanaman pohon tahap pertama harus dilakukan penanaman pohon tahap kedua dan seterusnya dengan rentang waktu yang sama.
Seluruh warga harus berkomitmen dan bergotong-royong menanam dan merawat secara besama pohon-pohon tersebut hingga usia panen. Mengenai penyediaan bibit pohon tersebut bisa didapat dari bantuan pihak terkait melalui usulan penyediaan bibit untuk beberapa Desa sekaligus atau sebaiknya membuat pembibitan secara swadaya, toh biayanya tidaklah terlalu besar, disamping itu dapat menghindari kecurigaan adanya “permainan” dana anggaran pengadaan bibit tersebut. Pada saat panen akan dilakukan, masyarakat dan instansi terkait harus secara bersama-sama mengawasinya untuk menghindari penyelewengan. Halnya dengan penggunaan dana yang didapatkan juga harus selalu dalam pengawasan bersama. Bila perlu dibentuk kepanitiaan yang khusus mengawasi jalannya program tersebut.
Program seperti ini mungkin dapat dituangkan dalan suatu kebijakan khusus dari pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah. Namun akan lebih baik jika program ini dimunculkan secara mandiri ditiap Desa dengan mengedepankan semangat gotong-royong yang merupakan inti dari program tersebut. Pemikiran-pemikiran picik yang beranggapan bahwa program tersebut hanya akan menciptakan lapangan korupsi dan kolusi baru sebaiknya dihilangkan, pemikiran seperti itu hanya akan menjadi penghalang untuk melangkah maju.
Oke, sekarang kita coba untuk berhitung secara sederhana. Jika jarak tanam adalah 4 hingga 5 meter, maka pada kiri dan kanan jalan sepanjang 1 kilometer bisa ditanam sekira 500 pohon. Misalkan dalam satu Desa bisa ditanam sebanyak 3.000 pohon yang disebar di beberapa lokasi atau ekuivalen 6 km panjang jalan, dan harga pohon siap panen adalah Rp200.000,- per pohon, maka dalam waktu 5 hingga 7 tahun akan tersedia dana sejumlah 3.000 x Rp200.000,- = Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah). Dengan sistem penanaman pohon yang berkesinambungan bisa didapatkan pemasukan kembali dalam waktu 1 hingga 2 tahun berikutnya.
Jika untuk meng-aspal jalan dibutuhkan biaya sebesar Rp 40.000,- per meter persegi, maka Desa tersebut dapat membangun jalan lingkungan dengan lebar 3 meter sepanjang 5 km. Seandainya kita berhitung ada sebanyak 69.000 Desa di seluruh wilayah Indonesia, maka dalam kurun waktu 7 tahun Indonesia akan memiliki 345.000 km jalan Desa yang sudah diaspal atau ekuivalen Rp41.400.000.000.000,-.
Demikian dari penulis.

Read More......

Tuesday, January 8, 2008

Dunia agrobisnis

Akhir – akhir ini, dikantor sambil oprek – oprek internet gw seneng sekali cari – cari info mengenai agrobisnis. Dari browsing – browsing tersebut pengetahuan tentang tumbuhan – tumbuhan dan komoditi – komoditi semakin nambah. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hobi baruku ini. Mungkin karena ada darah petani desa kali yang mengalir di aku, hehehe…(ndesoo)

Jika melihat tanah – tanah yang kurang produktif aku sering sekali ingin berpikir bagaimana mengembangkannya. Terus melihat kesejahteraan petani di daerah yang begitu – begitu saja dengan produksi hasil pertanian kurang optimal, memunculkan keinginan untuk menerapkan teknik – teknik modern. Malu sekali kita jika tanah di negara ini yang terbentang luas tetapi hasil pertaniannya kalah dari Thailand atau Vietnam malahan.

Yang lebih menyedihkan, jika berbincang – bincang dengan temen – temen dari IPB gudangnya sarjana pertanian, kayaknya mereka kurang punya orientasi untuk bekerja dibidang pertanian, peternakan, dan agrobisnis lainnya. Temen – temen yang baru lulus malah banyak yang terobsesi menunggu pembukaan lowongan CPNS daripada mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari. Walaupun mungkin masih ada yang memiliki ketertarikan sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya, namun hal itu masih terkesan hanya sedikit sekali.

Dari browsing internetan, ternyata banyak juga profil – profil yang sukses dalam usaha agrobisnis ini. Malahan aku melihat, tahun – tahun kedepan khususnya hasil hasil pertanian dan perkebunan akan terangkat naik nilai jualnya. Semaju apapun industri, pasti tidak bias lepas dari ketergantungan pangan maupun hasil kebun. Ya iyalah… masak orang – orang akan diberi makan besi, material atau mobil sebagai hasil dari industri.
Malahan sekarang ini industri itu sendiri ikut menikmati dan mulai memakan hasil kebun dan pertanian. Kasusnya yang sekarang ini booming adalah mengenai penggunaan bioethanol, biodiesel, biofuel, maupun BBN lainnya. Hal tersebut mendorong ikut terkereknya harga – harga komoditas yang dapat diolah sebagai sumber energi bagi manusia maupun bagi mesin tersebut. Nah, dari ulasan dan alas an tersebut patut kiranya kita sadar akan strategisnya peran usaha-usaha agrobisnis. Jadi, bagi teman – teman generasi muda khususnya, janganlah sekarang ini alergi untuk menjadi petani ataupun peternak. Jadilah petani yang profesional, seperti bidang – bidang pekerjaan yang lain.

Read More......

Tuesday, November 6, 2007

Dikejar Kesibukan

Wah, tak terasa udah lama nggak ngeblog nih. Bulan - bulan ini, nggak tahu kenapa mau akhir tahun, di kantor semakin banyak kerjaan aja. Ada kerjaan besar menanti minggu depan, yaitu seminar UU Ketentuan Umum Perpajakan yang baru saja disahkan kemarin. Bertempat di Hotel Bidakara, dengan biaya seminar gratis bagi para peserta. Kami mengundang dari kalangan akademisi, emiten, dan Departemen - departemen. Nah, ayo siapa pingin daftar masih ada kursi nih sebelum tanggal 12 November, hehehe.

Disamping bekerja, sebenarnya aku pingin bgt ngelanjutin kuliah nih. Tapi kenapa ya bawaannya males melulu,huh. Mungkin ini juga termasuk godaan kali ya. Dengan ijasah dari STAN yang cuman DIII, tentunya aku ingin meningkatkannya jadi S1 dong. Tapi kalau dirasa - rasakan, kuliah sambil kerja kayaknya bikin males aja. Sempat kepikiran juga kalau pingin nerusin STAN lagi untuk ambil D4 nya STAN. Tapi, tampaknya untuk masuk D4 STAN perlu usaha keras nih untuk nembus saringan masuknya. Terus gitu bagi yang tugas belajar kayak di STAN, tunjangannya kena potong deh separuhnya. Belum lagi setelah lulus dari STAN D4 ditempatkan ulang. Iya kalau tetep di Jawa, kalau keluar gimana? waduh pikir - pikir dulu deh. Kalau nasibya kayak temen - temenku lulusan D3 STAN kemarin, yang ada sampai ke pelosok - pelosok negeri gimana dong, hehehe.

Oh ya, ada pengumuman penting nih bagi adik - adik yang pingin lulus USM STAN tahun depan.Jika kalian ingin mempelajari soal - soal dan pembahasan ujian STAN, dapat membeli buku kumpulan soal - soal dan pembahasan STAN edisi 5 tahunan. Sekalian promosi nih, kalian dapat membelinya dengan hubungi saya lewat email ya.

Read More......

Monday, October 22, 2007

Habis Mudik

Verifikasi sukses! Bunyi absen elektronik ditempatku, He he he. Hari ini kita kembali masuk kantor setelah puas merayakan lebaran dengan masa cuti bersama satu mingguan. Masuk Kantor pertama langsung terlihat semua pegawai pada duduk melingkar berurutan untuk saling bersilaturahim. Pak, bu minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. Kira - kira begitulah yang umum kita ucapkan. Suasana yang membuat keakraban terlihat pada semua pegawai. Semoga hal ini akan terus terjaga selama satu tahun mendatang.

Dalam postingan ini saya pingin cerita aja tentang suka duka perjalanan mudik dan balik kemarin. Rencana awal aku akan berangkat naik kereta jurusan semarang, terus lanjut ke Pati naik bus. Tapi, aku diajak om ku bareng naik mobilnya. Aku berangkat H-2, kamis pukul 11 siang. Tapi apa yang terjadi? Uh. . nggak diduga sampai di rumahku Pati hari Jumat malem pukul 8. Itu terjadi karena pertama kena macet, kedua kondisi mobil agak kurang sehat. Macet parah terjadi di Cikampek, terus di Cirebon. Sepanjang perjalanan pun aku merasa seperti masih jalan di Jakarta yang tiap hari macet dan banyak montor di pinggir - pinggir jalannya, hehehe. Kondisi radiator mobil yang cepat panas juga turut menambah penderitaan, karena kita harus sering berhenti untuk mendinginkan mesin. Kupikir, untunglah shalat Id ditempatku jatuhnya hari Sabtu, jadi bisa sempat ikut deh.

Lazimnya lebaran aku puas - puasin deh main ke saudara - saudara, ke temen - temen dan sanak handai taulan. (lengkap bgt ya, mumpung libur). Dapet juga undangan dari anak - anak STAN yang baru lulus tahun ini untuk menghadiri acara syukuran. Seneng juga lihat adik - adik kelas udah pada lulus.Tapi maaf aku nggak bisa nyampai akhir, soalnya kelamaan hehehe. Oh ya, sayangnya aku nggak sempat ngunjungi tempat wisata, bingung mau wisata kemana. Paling ngajak temen - temen nongkrong dijalan ama makan - makan aja.

Langsung aja kisah arus balik ke Jakartanya. Gw brangkat hari Sabtu kemarin. Aku beli tiket bus untuk perjalanan ini. Lagi - lagi perjalanan ini harus dimulai dengan perjuangan berat dan melelahkan. Walaupun sudah mendapat tiket, memerlukan waktu sekitar 4 jam menunggu bus untuk berangkat, waduh - waduh. Kupikir nggak papa lah karena besoknya kan hari minggu, jadi telat masuk Jakarta nggak apa -apa. Bener juga, jika biasanya masuk Jakarta jam 6 kemarin jadi jam 8 nan. Begitulah sepenggal cerita perjalanan mudikku yang ada sisi senang dan sisi lelahnya,hehe. Untuk semua yang telah membaca - baca blogku nggak ada salahnya aku mengucapkan minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir bathin.

Read More......

Wednesday, September 26, 2007

Depkeu Butuh Sarjana di Luar STAN

Bagi teman - teman Yang memegang ijasah S1,S2,ataupun S3 siap - siap belajar ya, kemungkinan untuk tahun 2008 Departemen Keuangan akan membuka lowongan setelah lama nggak menerima sarjana di luar Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), terakhir 2002. Kebutuhan sarjana diprioritaskan untuk bidang hukum dan IT. Karena sedang terjadi transformasi teknologi komunikasi besar - besaran di Ditjen Pajak, BC maupun Perbendaharaan. Selain diperlukan tenaga - tenaga di bidang akuntansi, ekonomi pemerintah, dan perpajakan dari STAN, kebutuhan tenaga bidang hukum, penilai properti, serta IT sangat diperlukan. Diharapkan semua bentuk pelayanan menjadi one stop service secara On line.

Sekjen Depkeu, Mulia P Nasution di gedung Depkeu, Jalan Senen Raya, Jakarta, Senin (17/9/2007)mengatakan Departemen Keuangan tengah mengusulkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara agar bisa menerima lulusan selain dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).Soalnya Depkeu yang kini lagi berbenah itu membutuhkan juga lulusan hukum, psikologi dan Teknik."Kita sudah 6 tahun tidak menerima sarjana dari luar STAN, kita kan tidak hanya butuh dari akuntan, kita butuh juga insinyur, sarjana hukum, psikologi, bukan hanya S1,tetapi S2 dan S3 juga," ujarnya.

Bapak Sekjen juga mengatakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga akuntan di bidang pelaporan, Depkeu juga menyiapkan semacam crash program untuk menyediakan tenaga akuntansi pembukuan.Hal itu untuk memperkuat Depkeu dan kementerian lembaga yang lain sehingga laporan keuangan pemerintah akan lebih baik.

Untuk Crash Program kabar yang saya terima, direncanakan STAN untuk menjadi BLU ( Badan Layanan Umum ). Jadi lulusan STAN harus siap juga untuk ditempatkan di kementerian atau Departemen lain selain Depkeu. Hal ini sesuai dengan misi tadi untuk memperbaiki kinerja akuntansi pada Departemen atau lembaga negara lainnya. Jadi, kedepan akan diwacanakan Pemda - Pemda ataupun kementerian dan Departemen lain untuk bisa meminta jatah formasi pegawai dari lulusan STAN untuk kebutuhan tenaga akuntansi pemerintahannya. Bentuk Crash Program ini mungkin menimbulkan dilema bagi mahasiswa STAN yang ingin bertahan di Depkeu. Btw kita lihat saja jadinya setahun mendatang.

Read More......

Tuesday, September 11, 2007

TREASURY SINGLE ACCOUNT

Departemen Keuangan menetapkan seluruh saldo kas negara di 178 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) harus ditransfer ke rekening Kas Umum Negara di Bank Indonesia hingga berjumlah Rp 0 setiap harinya karena mulai 1 Oktober 2007 semua anggaran pengeluaran pemerintah wajib disimpan di enam bank terpilih. Sistem pengelolaan kas ini akan menciptakan sumber penerimaan baru bagi pemerintah senilai Rp 20 miliar tiga tahun mendatang dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Cuplikan berita diatas menjadi awal dimulainya pengelolaan kas negara dengan sistem Treasury Single Account ( TSA). Dipostingan kali ini, saya akan coba mengetengahkan mengenai TSA yang dijalankan Direktorat Jendral Perbendaharaan Depkeu ini.

Sebelum membahas TSA, kita perlu tahu lebih dahulu bagaimana perlakuan pengelolaan kas masuk dan keluar dalam sistem negara kita. Dalam hal pengelolaan kas negara, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) memiliki rekening pada bank-bank umum untuk menampung penerimaan maupun pengeluaran negara. Penerimaan maupun pengeluaran tersebut ditampung pada bank-bank yang ditunjuk pemerintah selaku Bank Operasional atau Bank Persepsi. Pengeluaran ditampung pada Bank Operasional sedangkan penerimaan ditampung pada Bank Persepsi.

Permasalahan yang ada pada saat ini adalah terdapat uang mengendap yang nilainya relatif cukup besar pada Bank Operasional. Sebagai contoh KPPN Jakarta II mengelola pengeluaran non gaji dimana pagu yang diperkenankan sebesar 20 milyar rupiah. Sedangkan rata-rata pengeluaran gaji yang dilakukan KPPN per bulan adalah sebesar 63 milyar rupiah. Kenyataan tersebut telah menimbulkan adanya saldo kas yang tidak terpakai idle cash balance. Saldo kas yang tidak terpakai yang nilainya signifikan tersebut selama ini tidak dioptimalisasi penggunaannya untuk kepentingan Pemerintah. Padahal saldo kas tidak terpakai seyogyanya digunakan untuk kegiatan investasi yang mendatangkan pendapatan bagi Pemerintah. Hal tersebut, dari perspektif manajemen keuangan merupakan bukti bahwa sistem pengelolaan kas yang selama ini berlaku telah menimbulkan opportunity loss bagi Pemerintah.

Selain itu, idle cash balancesecara tidak langsung meningkatkan kebutuhan pinjaman dari Pemerintah. Idle cash balance memungkinkan Pemerintah meminjam atau membayar bunga untuk membiayai suatu pengeluaran bagi beberapa pengguna anggaran, sedangkan pada kenyataannya terdapat saldo kas tidak terpakai (kelebihan uang) pada rekening pengguna anggaran yang lain. Hal tersebut menjadikan pengelolaan kas Pemerintah menjadi kurang efektif dan efisien.

Sejalan dengan adanya permasalahan idle cash balance, secara simultan telah menimbulkan permasalahan lain yang merupakan implikasi sistem yang selama ini berjalan yaitu adanya ribuan rekening bank dengan saldo kas yang tidak berbunga. Sedangkan dari sisi pelaporan, sistem yang ada menyulitkan rekonsiliasi antara rekening Pemerintah dan rekening koran bank

Uraian di atas menggambarkan serta menegaskan portret kondisi tidak optimalnya pengelolaan kas negara. Oleh karena itu, sesuai dengan amanat UU No. 1 Tahun 2004, diperlukan suatu pendekatan atau model yang diaplikasikan dalam sistem Perbendaharaan Negara yaitu Treasury Single Account dengan prinsip sentralisasi saldo kas penerimaan dan pengeluaran negara.
Treasury Single Account (TSA)
Secara umum Treasury Single Account didefinisikan sebagai suatu rekening atau sekumpulan rekening yang saling berhubungan yang digunakan Pemerintah untuk melakukan transaksi keuangan negara. TSA ditengarai efektif untuk mengoptimalisasi opportunity cost dari saldo kas yang mengendap atau tidak terpakai pada rekening pemerintah yang tersebar pada bank-bank umum. TSA adalah suatu rekening dimana semua saldo kas penerimaan dan pengeluaran dikonsolidasikan. TSA yang diterapkan adalah TSA dengan mekanisme zero balance account (ZBO) atau rekening saldo nihil. Sehingga saldo lebih selalu ditransfer ke rekening BUN/ Rekening Kas Umum Negara. Konsolidasi pada rekening BUN/RKUN mengakibatkan saldo pada bank operasional atau bank persepsi selalu nihil dan tidak ada lagi pengendapan saldo kas tidak terpakai.

Ada tiga prinsip yang mendasari aplikasi TSA dalam sistem pengelolaan kas negara. Pertama, Rekening Kas Umum Negara (RKUN) terdapat di Bank Indonesia (pasal 22 ayat 3 No. 1/2004). Kedua, semua penerimaan masuk ke Rekening Kas Umum Negara dan semua pengeluaran berasal dari Rekening Kas Umum Negara (pasal 22 ayat 6 dan 8 UU No.1/2004). RKUN menjadi muara dari setiap transaksi keuangan Pemerintah yang mengakibatkan semua rekening Pemerintah pada bank-bank umum menjadi nihil. Ketiga, semua rekening setiap hari terkonsolidasikan di Rekening Kas Umum Negara. Hal ini dimaksudkan untuk tertib administrasi dan memudahkan pengelolaan kas.
Seperti yang telah diuraikan di atas, tujuan dari TSA adalah optimalisasi pengelolaan kas negara. Dalam tataran teknis, aplikasi TSA secara khusus diharapkan dapat menciptakan sistem pengawasan yang efisien atas arus kas rekening bank pemerintah, mengurangi pemisahan dari saldo-saldo yang terdapat dalam berbagai rekening bank, mengurangi idle cash balance(saldo kas yang tidak terpakai), mengembangkan strategi untuk penempatan/investasi tanpa risiko kelebihan saldo kas, serta mengurangi keterlambatan pergerakan antar bank terkait dengan operasi perbendaharaan.

Read More......