Thursday, August 30, 2007

Kembali Ngantor Lagi

Setelah kurang lebih 10 hari berlibur, kini harus kembali bergelut dengan pekerjaan kantor. Waduh siap siap disuruh suruh bos lagi nih. Prajab satu angkatan kemarin di sebar di berbagai daerah. Jakarta, Cimahi, Medan, Cirebon, Malang, Manado, dan lain - lain deh. Setelah berbincang bincang dengan banyak teman - teman yang tersebar di berbagai tempat prajab, yang paling enak dan nyantai kayaknya di Cirebon, tempat aku prajab. Pertama - tama sebelum prajab kupikir akan di bikin suasana disiplin ala militeristik. Beruntung sekali ternyata di tempatku bener - bener prajab ala sipil, he he he tanpa ada suasana berbau militer. Tapi yang bikin aku sekarang agak sakit nih, biasa flu flu gitu lah..karena, di Cirebon nih lagi musim angin kenceng - kencengnya. Kalau siang panas bgt, tapi malemnya dingiiin minta ampun.


Ada hal yang luar biasa heboh tadi di kantor,orang - orang kantor pada heboh ngeliat pengumuman hasil ujian penerimaan STAN. Banyak yang dapet pesan saudaranya untuk ngeliatin hasil ujian. Aku juga buka - buka intranet kantor untuk lihat pengumuman, maklum tadi di internet agak lemot dan ada hacker yang bikin beberapa tulisan berubah jadi bahasa China (kurang kerjaan kali). Tapi tampaknya waktu aku posting ini, web depkeu sudah pulih kembali. Gue liat - liat apakah adikku yang ikut ujian keterima atau nggak, eh ternyata nggak keterima. Sedih banget nih, pinginnya dia bisa keterima juga di STAN.

Aku maklum karena sekarang susahnya minta ampun masuk STAN. Dari 125.000 peserta ujian ( masuk rekor MURI 2007) dalam pengumuman tadi, hanya 2014 yang diterima. Bisa dibuktikan dan boleh di teliti kalau penerimaan STAN murni nggak pakai duwit. Titipan - titipan dari pejabat pun tidak diperbolehkan, mereka akan dikenai pasal - pasal kode etik Depkeu. Benar - benar deh kalau aku juga ikut sekarang mungkin akan susah masuknya. Beruntung dulu saingannya nggak begitu besar walaupun kalau dibanding yang lain udah sangat berat sih. Waktu aku masuk tahun 2003 pendaftar STAN sudah mencapai ( 84.000 orang). Dulu waktu keterima juga aku malah sempat nolak untuk memasukinya, karena pingin jadi insinyur ha ha ha, (udah keterima di PTN favorit juga tuh). Tapi dorongan ortu bikin aku yakin di STAN karena kita akan hidup tenang dan bahagia bila orang tua meridhoinya, amin.

Read More......

Saturday, August 18, 2007

Off Line Sejenak

Mulai besok ampe kira – kira 30 Agustus, aku mungkin nggak bakalan buka – buka blogku, bakal sibuk nih. Minggu kemarin terima surat tugas untuk berangkat ke Cirebon buat Diklat Prajabatan II dari tanggal 20 – 29 Agustus. Waduh aku udah mulai membayangkan kuliah dan belajar buat ujian lagi nih. Setelah setahun nggak pernah pegang pelajaran – pelajaran sekarang disuruh megang buku lagi deh. Tapi mungkin enak juga bisa nggak ngantor dan ketemu ama teman – teman waktu kuliah di STAN kemarin. Aku juga udah rindu suasana seperti waktu – waktu kuliah kemarin.

Prajabatan merupakan tahapan penting bagi karier seorang Pegawai soalnya, untuk dilantik menjadi PNS dia harus lulus Diklat Prajab. Beruntung penilaian ujian cuman ngaruh 40 %, jadi bisa lebih nyantai. Yang 60 % nilai lainnya berasal dari nilai aktifitas dan disiplin dalam diklat. Semoga dalam diklat nanti semua berjalan lancar dan doakan semoga lulus ya, amin...

Read More......

Tuesday, August 14, 2007

Mencintai Tuhan Dengan Mencintai Manusia

Tema cinta akan selalu hidup dan ada dalam kehidupan manusia, tapi ada rasa cinta yang tertinggi yang harus kita beri perhatian, yaitu cinta pada Allah. Mari rekan - rekan kita menyitir kisah seorang sufi, Abu Ben Adhim. Suatu malam, Abu Ben Adhim terbangun dari mimpinya yang indah. Dan ia lihat, di ruangan dalam cahaya terang rembulan, yang gemerlap ceria seperti bunga lili yang sedang merekah, seorang malaikat menulis pada kitab emas. Ketenteraman jiwa membuatnya berani berkata kepada sang Sosok di kamarnya, "Apa yang sedang kamu tulis?" Bayangan terang itu mengangkat kepalanya dan dengan pandangan yang lembut dan manis ia berkata, "Nama-nama mereka yang mencintai Tuhan." "Adakah namaku di situ?" kata Abu. "Tidak. Tidak ada," jawab malaikat. Abu berkata dengan suara lebih rendah, tapi tetap ceria, "Kalau begitu aku bermohon, tuliskan aku sebagai orang yang mencintai sesama manusia." Malaikat menulis dan menghilang. Pada malam berikutnya ia datang lagi dengan cahaya yang menyilaukan dan memperlihatkan nama-nama yang diberkati cinta Tuhan. Aduhai! Nama Abu Ben Adhim diatas semua nama.

Abu Ben Adhim mungkin lahir di negara yang sekarang ini disebut Afganistan. Ia tidak begitu dikenal dibandingkan dengan teman senegaranya, Jalaluddin Balkhi (alias Rumi). Tetapi, keduanya menekankan pentingnya kecintaan kepada Tuhan sebagai hakikat keberagamaan.

Baik Abu Ben Adhim maupun Rumi percaya bahwa kita tidak bisa mencintai Tuhan tanpa mencintai sesama manusia. Mereka menegaskan kembali apa yang dikatakan Tuhan kepada hamba-Nya pada hari kebangkitan: pada hari kiamat, Tuhan memanggil hamba-hamba-Nya.

Ia berkata kepada salah seorang di antara mereka, "Aku lapar, tapi kamu tidak memberi makan kepada-Ku." Ia berkata kepada yang lainnya, "Aku haus, tapi kamu tidak memberiku minum." Ia berkata kepada hamba-Nya yang lainnya lagi, "Aku sakit, tapi kamu tidak menjenguk-Ku." Ketika hamba-hamba-Nya mempertanyakan semuanya ini, Ia menjawab, "Sungguh si fulan lapar; jika kamu memberi makan kepadanya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan sakit; jika kamu mengunjunginya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan haus; jika kamu memberinya minum, kamu akan menemukan Aku bersamanya." (Ibn Arabi sering mengutip hadis ini dalam Al-Futuhat al-Makkiyah).

Ketika seorang murid baru mengikuti tarekat, syaikh-nya akan mengajarinya untuk menjalankan tiga tahap latihan rohaniah selama tiga tahun. Ia baru diizinkan mengikuti Jalan Tasawuf, bila ia lulus melewatinya. Tahun pertama adalah latihan berkhidmat kepada sesama manusia. Tahun kedua beribadat kepada Tuhan, dan tahun ketiga mengawasi hatinya sendiri. Kita tidak bisa beribadat kepada Tuhan sebelum kita berkhidmat kepada sesama manusia. Menyembah Allah adalah berkhidmat kepada makhluk-Nya.

Abu Said Abul Khayr terkenal sebagai sufi yang pertama kali mendirikan tarekat sufi. Ketika salah seorang pengikutnya menceritakan seorang suci yang dapat berjalan di atas air, ia berkata, "Sejak dahulu katak dapat melakukannya!" Ketika muridnya kemudian menyebut orang yang dapat terbang, ia menjawab singkat, "Lalat dapat melakukannya lebih baik." Muridnya bertanya, "Guru, gerangan apakah ciri kesucian itu?" Ia menjawab, "Cara terbaik untuk mendekati Tuhan adalah melakukan perkhidmatan sebaik-baiknya kepada sesama manusia, memasukkan kebahagiaan ke dalam hatinya."

Mungkin karena perhatiannya yang sangat besar pada cinta kasih, kaum sufi banyak menyerap dari berbagai hikmah yang bisa diteladani demi meningkatkan kemuliaan diri (tahdzib al-akhlaq). Prinsip sufistik selaras sabda Nabi Muhammad:”ambilah hikmah dari mana datangnya.” Kaum sufi juga belajar jalan cinta dari kisah Musa. Seorang syaikh menyampaikan cerita berikut ini, Kaum Bani Israil satu kali mendatangi Musa, "Wahai Musa, kami ingin mengundang Tuhan untuk menghadiri jamuan makan kami. Bicaralah kepada Tuhan supaya Dia berkenan menerima undangan kami."
Dengan marah Musa menjawab, "Tidakkah kamu tahu bahwa Tuhan tidak memerlukan makanan?" Tetapi, ketika Musa menaiki bukit Sinai, Tuhan berkata kepadanya, "Kenapa tidak engkau sampaikan kepada-Ku undangan itu? Hamba-hamba-Ku telah mengundang Aku. Katakan kepada mereka, Aku akan datang pada pesta mereka Jumat petang."

Musa menyampaikan sabda Tuhan itu kepada umatnya. Berhari-hari mereka sibuk mempersiapkan pesta itu. Pada Jumat sore, seorang tua tiba dalam keadaan lelah dari perjalanan jauh. "Saya lapar sekali," katanya kepada Musa. "Berilah aku makanan." Musa berkata, "Sabarlah, Tuhan Rabbul Alamin akan datang. Ambillah ember ini dan bawalah air ke sini. Kamu juga harus memberikan bantuan." Orang tua itu membawa air dan sekali lagi meminta makanan. Tapi tak seorang pun memberikan makanan sebelum Tuhan datang. Hari makin larut, dan akhirnya orang-orang mulai mengecam Musa yang mereka anggap telah memperdayakan mereka.

Musa menaiki bukit Sinai dan berkata, "Tuhanku, saya sudah dipermalukan di hadapan setiap orang karena Engkau tidak datang seperti yang Engkau janjikan." Tuhan menjawab, "Aku sudah datang. Aku telah menemui kamu langsung, bahkan ketika Aku bicara kepadamu bahwa Aku lapar, kau menyuruh Aku mengambil air. Sekali lagi Aku minta, dan sekali lagi engkau menyuruh-Ku pergi. Baik kamu maupun umatmu tidak ada yang menyambut-Ku dengan penghormatan."

"Tuhanku, seorang tua memang pernah datang dan meminta makanan, tapi ia hanyalah manusia biasa," kata Musa.

"Aku bersama hamba-Ku itu. Sekiranya kamu memuliakan dia, kamu memuliakan Aku juga. Berkhidmat kepadanya berarti berkhidmat kepada-Ku. Seluruh langit terlalu kecil untuk meliputi-Ku, tetapi hanya hati hamba-Ku yang dapat meliputi-Ku. Aku tidak makan dan minum, tetapi menghormati hamba-Ku berarti menghormati Aku. Melayani mereka berarti melayani Aku."

Berbakti kepada sesama manusia bukanlah kewajiban sekelompok orang. Setiap Muslim apa pun jenis kelamin, usia, dan status sosialnya berkewajiban memperlakukan semua orang dengan baik.

Dalam Al-Quran juga ada perintah, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbaktilah kepada kedua orangtua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang kehabisan bekal, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Kami telah menyediakan orang-orang kafir seperti itu, siksa yangmenghinakan."(QS.Al-Nisa’,36-37)

Tindakan membahagiakan orang lain disebut sebagai shadaqah. Kata ini berasal dari "shadaqa", yang berarti benar sejati atau tulus. Orang yang bersedekah adalah orang yang imannya tulus. Sedekah tidak selalu berbentuk harta atau uang. "Termasuk sedekah adalah engkau tersenyum ketika berjumpa dengan saudaramu, atau engkau singkirkan duri dari jalanan," sabda Nabi Muhammad SAW.

Untuk bisa menolong orang lain dengan tulus, kita memerlukan kecintaan tanpa syarat (unconditional love) kepada semua orang. Cinta inilah yang dimasukkan sebagai fitrah dalam hati kita. Cinta ini adalah seperseratus dari Rahmat Allah yang dijatuhkan Tuhan di Bumi.

Alkisah, bertahun-tahun yang lalu, seorang ibu dari salah seorang sultan dari Khilafah Utsmaniyah membaktikan hidupnya untuk kegiatan amal saleh. Ia membangun masjid, rumah sakit besar, dan sumur-sumur umum untuk daerah permukiman yang tidak punya air di Istanbul, Turki.

Pada suatu hari, ia mengawasi pembangunan rumah sakit yang dibiayai sepenuhnya dari kekayaannya. Ia melihat ada semut kecil jatuh pada adukan beton yang masih basah. Ia memungut semut itu dan menempatkannya pada tanah yang kering.

Tidak lama setelah itu, ia meninggal dunia. Kepada banyak kawannya, ia muncul dalam mimpi mereka. Ia tampak bersinar bahagia dan cantik. Kawan-kawannya bertanya, apakah ia masuk ke surga karena sedekah-sedekah yang dilakukannya ketika masih hidup? Ia menjawab, "Saya tidak masuk surga karena semua sumbangan yang sudah aku berikan. Saya masuk surga karena seekor semut.."

Diambil dari http://www.gusmus.net

Read More......

Friday, August 10, 2007

Penerimaan CPNS Deplu Tahun 2007

Kemarin browsing - browsing, nemu ada pengumuman penerimaan PNS di Departemen Luar Negeri. Bagi yang syarat ijasahnya memenuhi dan merasa mempunyai kemampuan, bisa segera mendaftar. Registrasi hanya bisa lewat online dan paling lambat Selasa tanggal 21 Agustus 2007. Pengumuman selengkapnya bisa disimak sebagai berikut di bawah ini:


DEPARTEMEN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA



P E N G U M U M A N

Nomor: 0951/KP/VIII/2007/02
PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
TINGKAT SARJANA (GOLONGAN III) DAN DIPLOMA 3 (GOLONGAN II)

TAHUN ANGGARAN 2007


Departemen Luar Negeri Republik Indonesia membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia pria dan wanita:

1. Sebanyak 100 orang lulusan S1, S2, S3 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III untuk dididik menjadi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (Diplomat/PDK); Sebagian dari 100 calon PDK akan diseleksi secara khusus dari lulusan terbaik universitas negeri di luar Jawa.

2. Sebanyak 50 orang lulusan Diploma 3 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II untuk dididik menjadi Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan (BPKRT); dan

3. Sebanyak 50 orang lulusan Diploma 3 menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II untuk dididik menjadi Petugas Komunikasi (PK).

I. PERSYARATAN UMUM

a. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian.
c. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/Anggota TNI/Polri maupun sebagai pegawai swasta.
d. Tidak berkedudukan sebagai CPNS dan tidak sedang terikat perjanjian/kontrak kerja dengan instansi lain.
e. Tidak bersuami/beristrikan seorang yang berkewarganegaraan asing atau tanpa kewarganegaraan.
f. Sehat jasmani dan rohani.
g Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah.

II. PERSYARATAN KHUSUS

A. PEJABAT DIPLOMATIK DAN KONSULER (DIPLOMAT/PDK)

a. Berijazah Sarjana (S1), Magister/Master (S2) atau Doktor (S3):

1. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Jurusan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Studi Kawasan, Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Negara).
2. Ilmu Hukum (Hukum Internasional, Hukum Bisnis, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara).
3. Ilmu Ekonomi (Jurusan Studi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi).
4. Sastra/Ilmu Pengetahuan Budaya (Arab, China, Inggris, Jepang, Korea, Perancis, Rusia, dan Spanyol).

b. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Swasta yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, atau lulusan luar negeri, dengan persyaratan IPK: S1 minimal 2,75 (dua koma tujuh lima); S2 dan S3 minimal 3,00 (tiga koma nol nol).

c. Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa PBB/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Korea, Perancis, Rusia, dan Spanyol).

d. Berusia maksimum:
* 28 tahun pada tanggal 1 Oktober 2007 (lahir setelah 30 September 1979) untuk tingkat Sarjana (S1).
* 32 tahun pada tanggal 1 Oktober 2007 (lahir setelah 30 September 1975) untuk tingkat Magister (S2).
* 35 tahun pada tanggal 1 Oktober 2007 (lahir setelah 30 September 1972) untuk tingkat Doktor (S3).


B. BENDAHARAWAN DAN PENATA KERUMAHTANGGAAN PERWAKILAN (BPKRT)

a. Berijazah Diploma 3 (D3):
1. Jurusan Akuntansi.
2. Jurusan Manajemen Keuangan.

b. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Swasta yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, atau lulusan luar negeri, dengan persyaratan IPK: minimal 2,75 (dua koma tujuh lima).

c. Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa PBB/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Korea, Perancis, Rusia, dan Spanyol).

d. Berusia maksimum 28 tahun pada tanggal 1 Oktober 2007 (lahir setelah 30 September 1979).

C. PETUGAS KOMUNIKASI (PK)

a. Berijazah Diploma 3 (D3):
1. Jurusan Teknik Telekomunikasi.
2. Jurusan Teknik Informatika.
3. Jurusan Teknik Komputer.
4. Jurusan Teknik Elektronika
5. Jurusan Matematika.

b. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Swasta yang terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, atau lulusan luar negeri, dengan persyaratan IPK: minimal 2,75 (dua koma tujuh lima).

c. Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa PBB/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Korea, Perancis, Rusia, dan Spanyol).

d. Berusia maksimum 28 tahun pada tanggal 1 Oktober 2007 (lahir setelah 30 September 1979).

III. PENDAFTARAN

a. Melakukan REGISTRASI ONLINE melalui website http://www.deplu.go.id dan mencetak formulir registrasi beserta pernyataan menyetujui ketentuan dan syarat yang ditetapkan.

b. Registrasi online harus disertai dengan pengiriman berkas lamaran yang disampaikan kepada Panitia Penerimaan CPNS Deplu Tahun Anggaran 2007.

c. Setiap Pelamar hanya diperkenankan mengirimkan satu berkas lamaran dan mendaftar hanya untuk satu kategori seleksi PDK atau BPKRT atau PK.

d. Registrasi online baru akan diproses setelah Panitia menerima berkas lamaran yang disampaikan melalui Pos Tercatat mulai tanggal 7 s/d 21 Agustus 2007 (CAP POS) dan sudah diterima Panitia selambat-lambatnya tanggal 24 Agustus 2007, ditujukan kepada:

Ketua Panitia Penerimaan CPNS Deplu TA 2007
PO BOX 3195
JKP 10031 (UNTUK PDK)


PO BOX 3189
JKP 10031 (UNTUK BPKRT)

PO BOX 3190
JKP 10031 (UNTUK PK)


e. Panitia hanya menerima berkas lamaran yang disampaikan melalui PO BOX tersebut di atas dan tidak menerima format penyampaian lamaran lainnya.

f. Formulir Registrasi harus dilengkapi dengan lampiran:
i. Surat Pernyataan Menyetujui Ketentuan dan Syarat yang telah dicetak dibubuhi meterai Rp.6.000;
ii. Fotokopi KTP yang masih berlaku/Fotokopi Paspor bagi pelamar dari luar negeri;
iii. Daftar Riwayat Hidup terakhir;
iv. Satu lembar fotokopi ijazah (D3, S1, S2, dan/atau S3) berikut transkrip nilai yang sudah dilegalisir (cap dan tanda tangan asli) oleh Dekan/Direktur Program atau Ditjen Dikti Depdiknas bagi lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri (Surat Keterangan Kelulusan/Ijazah Sementara tidak dapat diterima);

Catatan: bagi lulusan luar negeri yang memiliki transkrip nilai tidak berskala 4.0 harap melampirkan konversi transkrip nilai dengan skala 4.0 yang disahkan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
v. Fotokopi Akte Kelahiran;
vi. Surat Keterangan Sehat dari dokter (terbaru);
vii. Fotokopi tanda pencari kerja (kartu kuning Depnaker) yang masih berlaku;
viii. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;
ix. Pas foto terakhir ukuran 3x4 (berwarna) sebanyak 3 lembar: 1 lembar foto ditempel di formulir lamaran dan 2 lembar lainnya ditulisi nama pelamar di bagian belakang foto.

g. Lamaran beserta lampiran tersebut pada butir (e) disusun rapi sesuai urutan di atas dalam map kertas jepit berlubang dengan warna:
i. Biru untuk S1 – PDK,
ii. Kuning untuk S2 – PDK,
iii. Putih untuk S3 – PDK
iv. Hijau untuk D3 – BPKRT.
v. Merah untuk D3 – PK.

h. Map lamaran beserta lampiran dimasukkan ke dalam amplop warna coklat dan ditulis pada pojok kiri atas kode lamaran PDK atau BPKRT atau PK.
i. Berkas lamaran yang tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas tidak akan diproses.
j. Berkas lamaran yang diterima Panitia menjadi milik Panitia dan tidak dapat diminta kembali oleh Pelamar.

IV. TAHAPAN DAN JADWAL SELEKSI

Seleksi penerimaan PDK, BPKRT dan PK dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Seleksi Administratif;
2. Ujian tulis substansi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris (meliputi masalah nasional, internasional dan pengetahuan umum) pada 31 Agustus dan 1 September 2007;
3. Ujian kemampuan/penguasaan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya (Arab, China, Inggris, Jepang, Korea, Perancis, Rusia, dan Spanyol) berdasarkan pilihan peserta pada akhir bulan September 2007;
4. Tes Psikologi dan Wawancara Substansi serta Tes Penguasaan Teknologi Informasi/Komputer pada awal bulan Oktober 2007;
5. Seleksi dilakukan dengan sistem gugur dan keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.

V. PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

1. Hanya Peserta yang telah melakukan registrasi online dan memenuhi seluruh persyaratan untuk melamar/persyaratan pendaftaran akan dipanggil untuk mengikuti ujian tulis substansi.
2. Pelamar yang berhak mengikuti ujian tulis substansi akan diumumkan pada 25 Agustus 2007 melalui website Deplu http://www.deplu.go.id.
3. Kartu Tanda Peserta Ujian harus diambil sendiri oleh peserta ujian di Pusdiklat Deplu, Jalan Sisingamangaraja No. 73, Jakarta Selatan, dengan menunjukkan kartu identitas diri. Apabila diwakilkan harus memberikan Surat Kuasa bermeterai dan dengan menunjukkan kartu identitas diri Peserta dan Penerima Kuasa.
4. Jadwal pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian akan diumumkan kemudian melalui website Deplu http://www.deplu.go.id.
5. Ujian Tulis Substansi akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus dan 1 September 2007 dengan tempat yang akan ditentukan kemudian.
6. Peserta yang lulus pada setiap tahapan ujian akan diumumkan melalui website Deplu http://www.deplu.go.id.

VI. LAIN-LAIN

1. Seleksi masuk Calon Pegawai Negeri Sipil Deplu tidak dipungut biaya.
2. Deplu tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apapun oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Deplu atau Panitia, sehingga Peserta diharapkan tidak melayani tawaran-tawaran untuk mempermudah penerimaan sebagai CPNS Deplu.
3. Bagi mereka yang telah dinyatakan lulus hingga tahapan terakhir seleksi tetapi mengundurkan diri diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan panitia sebesar Rp 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) untuk PDK dan Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) untuk BPKRT dan PK.
4. Lamaran yang dikirimkan kepada Deplu sebelum pengumuman ini dianggap tidak berlaku.
5. Informasi resmi yang terkait dengan seleksi CPNS Deplu 2007 hanya dapat dilihat dalam website Deplu http://www.deplu.go.id. Para pelamar disarankan untuk terus memantaunya.


Jakarta, 7 Agustus 2007
A.n. MENTERI LUAR NEGERI
SEKRETARIS JENDERAL

TTD

IMRON COTAN

Read More......